Pembangunan pariwisata berkelanjutan pada intinya berkaitan dengan usaha menjamin agar sumber daya alam, sosial dan budaya yang dimanfaatkan untuk pembangunan pariwisata pada generasi ini agar dapat dinikmati untuk generasi yang akan datang. Secara spesifik Grundy (1993) dalam Brunner (1996) menyebutkan bahwa konsep pengembangan berkelanjutan (sustainable development) terdiri dari 3 (tiga) elemen sistem yang menyangkut: (1) keberlanjutan ekologi, (2) keberlanjutan sosial, (3) keberlanjutan ekonomi yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah model yang mengintegrasikan lingkungan fisik (place), lingkungan budaya (host community) dan wisatawan (visitor).
Adapun prinsip-prinsip yang menjadi acuan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development) terdiri dari:
1. Lingkungan memiliki nilai hakiki yang juga bisa sebagai aset pariwisata. Pemanfaatannya bukan hanya untuk kepentingan pendek, namun juga untuk kepentingan generasi mendatang.
2. Pariwisata harus diperkenalkan sebagai aktifitas yang positif dengan memberikan keuntungan bersama kepada masyarakat, lingkungan dan wisatawan itu sendiri.
3. Hubungan antara pariwisata dan lingkungan harus dikelola, sehingga lingkungan tersebut berkelanjutan untuk jangka panjang. Pariwisata harus tidak merusak sumber daya, sehingga masih dapat dinikmati oleh generasi mendatang atau membawa dampak yang dapat diterima.
4. Aktifitas pariwisata dan pembangunan harus peduli terhadap skala/ukuran alam dan karakter tempat dimana kegiatan tersebut dilakukan.
5. Pada lokasi lainnya, keharmonisan harus dibangun antara kebutuhan-kebutuhan wisatawan, tempat/lingkungan dan masyarakat lokal.
6. Dalam dunia yang dinamis dan penuh dengan perubahan, dapat selalu memberikan keuntungan. Adaptasi terhadap perubahan, bagaimanapun juga jangan sampai keluar dari prinsip-prinsip ini
7. Industri pariwisata, pemerintah lokal dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), pemerhati lingkungan semuanya memiliki tugas untuk peduli pada prinsip-prinsip tersebut di atas dan bekerja sama untuk merealisasikannya (Burns and Holden, 1997).
Keberlanjutan dari sebuah bisnis pariwisata memberdayakan masyarakat sekitar baik dalam hal perencanaan serta pengelolaan, sehingga manfaat dapat diterima oleh mereka nantinya. Pariwisata berkelanjutan akan tercapai bilamana ada kesinambungan pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya budaya dan keberlanjutan ekonomi secara adil dan merata.
0 komentar
Posting Komentar