1. Fruit
Setiap jenis wine memiliki rasa buah, baik itu rasa yang sangat dominan atau sedikit.Terkadang memiliki rasa buah yang juice, fresh dan simple, setidaknya hanya satu jenis buah, namun umumnya rasa yang lebih kompleks sebagai campuran beberapa jenis buah sekaligus.
2. Alkohol
Alkohol merupakan hasil proses fermentasi dimana ragi bereaksi terhadap gula yang terkandung dalam juice anggur. Kadar alkohol membantu menentukan karakter dari body wine itu sendiri, dan dapat dilihat umumnya pada sebelah kiri bawah label.
Namun mengapa beberapa jenis wine mengandung lebih banyak kadar alkohol dibandingkan dengan jenis wine yang lain? Ada tiga alasan mengapa terdapat perbedaan tingkat kadar alkohol masing – masing jenis, yakni:
a. Secara umum, semakin matang buah anggur akan mengandung kadar gula yang lebih tinggi, sehingga kadar alkohol yang dihasilkan dari buah anggur yang sangat matang akan lebih tinggi dari pada buah yang yang masih belum matang.
b. Beberapa jenis wine ditingkatkan kadar alkoholnya dengan penambahan brandy kedalamnya, seperti pada fortified wine.
c. Terkadang proses fermentasi dihentikan sebelum selesai, dengan tujuan untuk menyisakan kadar gula dari angggur tersebut. Proses ini dilakukan dengan penabahan Sulphur Dioxcide (SO2), dalam pembuatan sweet wines.
3. Acidity ( tingkat keasaman)
Setiap jenis wine harus memiliki acidity, entah untuk rasa ataupun sebagai bahan pengawet alami. Acidity membuat wine terasa lebih fresh dan menghindari rasa bosan atau jemu. Kadar acidity memberikan keseimbangan rasa terhadap wine, semakin tinggi kadar alkohol dan banyak kadar gula maka diperlukan kadar acidity yang lebih untuk memeberikan keseimbangan rasa. Namun acidity harus memiliki rasa asam yang menonjol. Wine dengan kadar gula tinggi, seperti dessert wines, sebenarnya memiliki kada acidity yang tinggi, namun tidak akan membahayakan ketika mencobanya.
Acidity tidak dapat diartikan dengan asam, karena keasaman dalam wine menandakan wine telah terinfeksi oleh Acetobacter Bacteria, dan menjadikan wine sebagai Vinegar. Main acids yang terkandung wine adalah tartaric acid, malic acid, dan lactic acid.
Anggur mengandung kadar acidity lebih rendah ketika matang. Untuk menstabilkan kadar acidity dilakukan pemetikan pada waktu anggur memiliki kadar gula yang cukup juga pada lavel acidity yang cukup.
Anggur pada daerah yang dingin mengandung kadar acidity yang lebih tinggi, sehingga wine dari daerah dingin lebih fresh dari pada wine yang berasal dari derah panas.
4. Sweetness
Secara umum, ragi akan berekasi terhadap gula dalam juice anggur dalam proses fermentasi yang akan menghasilkan alkohol. Namun, ketika alkohol mencapai pada tingkat tertentu, ragi akan mati. Karena ragi tidak dapat bertahan hidup dalam media yang sangat alkoholik. Ketika ragi mati, maka kadar gula buah yang tersisa karena tidak terfermentasikan (unfermented sugar) menjadi standar apakah wine dapat dikatakan dry atau sweet. Wine secara teknis tergolong dry ketika residual sugar mencapai kadar 10 gram per liter. Medium dry pada kadar 10-20 gram per liter, sedangkan sweet wine ketika mengandung 20-30 gram per liter atau lebih.
5. Tannin
Tannin hanya dapat dirasakan pada red wines, warna dari red wine itu sendiri merupakan tipe kadar tannin yang terkandung. Tannin umumnya terdapat pada kulit buah, namun juga pada biji dan tangkai buah. Juga terdapat beberapa jenis anggur yang secara natural mengandung tannin didalamnya lebih banyak dari jenis anggur lainnya. Semakin lama kulit buah dan juice bergabung dalam proses maceration, semakin tinggi kadar tannin yang akan terkandung.
Ketika wine mengalami pengumuran, kadar tannin akan menghilang seiring waktu penyimpanan, sehingga pada red wine yang sangat muda mengandung kadar tannin yang sangat tinggi.
6. Body
Body yang disebut juga dengan flavour atau aroma adalah bau yang spesifik / khas dari wine, dibagi menjadi:
a. Light bodied wine
Aromanya lembut, bekas wine yang melekat di dinding gelas sangat tipis.
b. Medium bodied wine
Aromanya sedang, bekas wine yang melekat di dinding gelas tipis, tapi agak jelas terlihat.
c. Full bodied wine
Aromanya kuat, bekas wine yang melekat di dinding gelas terlihat pekat dan jelas.
Uraian karakteristik wine berdasarkan jenis anggur menurut Food and Beverage Department Hand Book adalah seperti yang tertera pada table 1.1 :
KARAKTERISTIK WINE MENURUT JENIS ANGGUR
Grape | Color | Body | Sweetness | Flavor Intensity |
Barbera | Red | Medium- full | Dry | Medium- Intense |
Cabarnet Sauvignon | Red | Medium- full | Dry | Medium- Full |
Chardonay | White | Medium- full | Dry | Medium- Full |
Chenin Blanc | White | Medium | Slightly Sweet | Medium |
Gamay | Red | Light- Medium | Dry | Delicate |
Gewürztraminer | White | Medium | Dry | Spicy, Full |
Grenache | Red | Light- Medium | Dry | Light- Medium |
Merlot | Red | Light- Medium | Dry | Soft, Delicate |
Muller- Thurgau | White | Soft- Medium | Sweet | Mild- Medium |
Muscat | White | - | Medium- Sweet | Medium- Full |
Nebbiolo | Red | Full | Dry | Intense |
Pinot Blanc | White | Light- medium | Dry | Light |
Pinot Noir | Red | Medium- Full | Dry | Medium- Full |
Riesling | White | Light- Medium | Slightly Sweet | Delicate |
Sangiovese | Red | Medium- Full | Dry | Medium- Full |
Sauvignon Blanc | White | Medium | Dry | Medium |
Semillon | White | Light- Medium | Dry | Medium |
Silvaner | White | Light | Dry | Light |
Syrah / Shiras | Red | Medium- Full | Dry | Intense |
Trebbiano | White | Light- Medium | Dry | Light- Medium |
Zinfandel | Red | Medium- Full | Dry | Medium-Intense |
Sumber: Food and Beverage Department Hand Book
Wine dari Negara Prancis dan sekitarnya tidak mencantumkan nama anggur pada label botol, melainkan nama daerah penghasil anggur. Untuk mengetahui jenis anggur yang dipergunakan, Michael Schuster (1990: 122-133) menyatakan dalam bentuk table Wine to Grape Indek seperti pada table 1.2:
WINE TO GRAPE INDEX
Name | Area | Wine | Grape |
Barbaresco | Italy | Red | Nebbiolo |
Beaujolais | Burgundy | Red | Gamay |
|
| White | Chardonay (Aligate Perminted) |
Bordeaux | Gironde | Red | Merlot,Cabarnet Savignon, Cabarnet Franc, Malbec |
|
| White | Sauvignon Blanc, Semillon, Muscadelle,++ |
|
| White | Chardonay |
Chablis | Burgundy | Red | Syrah |
Crozes- Hermintage | Rhone | White | Marsanne, Rousanne |
|
| Red | Gamay |
Fleurie | Beaujolais | White | Malvasia, Trebbiano |
Frascati | Italy | Red | Cabarnet Savignon, Merlot, Cabarnet Franc, Malbec |
Hout Medoc | Bordeux | Red | Cabarnet Savignon, Merlot, Cabarnet Franc, |
|
|
| Malbec, Petit V |
Margaux | Bordeux | Red | Cabarnet Savignon, Merlot, Cabarnet Franc |
|
|
| Malbec, Petit V |
Pauillac | Bordeaux | Red | Tempranillo, Garnacho, Graziano, Masuelo, ++ |
|
| White | Malvasia, Viura |
Rioja | Spain | Red | Merlot,Cabarnet Savignon, Cabarnet Franc, Malbec |
|
|
| Cabarnet Savignon, Merlot, Cabarnet Franc |
St. Emilion | Bordeaux | Red | Malbec, Petit V |
|
| Red | Cabarnet Savignon, Merlot, Cabarnet Franc |
St. Estephe | Bordeaux | Red | Malbec, Petit V |
St. Julien | Bordeaux |
| Nebiollo |
Valtellina | Italy |
|
|
Sumber : Michael Schuster (1990: 122- 133)
· Tulisan yang dipertebal menandakan jenis anggur yang mendominasi pada campuran beberapa jenis anggur.
· Tanda ++ menandakan adanya penambahan jenis anggur lain yang sangat sedikit kuantitasnya.
0 komentar
Posting Komentar