Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Riau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Riau. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Agustus 2012

Goa Huta Sikafir


Goa Huta Sikafir merupakan goa yang berada di Rokan Hulu, Goa ini berada sekitar 1 km dari sumber air pawan, kita akan menjumpai hutan dengan kayu-kayu besar, yang dililiti oleh urat-urat kayu hawa (Sulur). Didalam kawasan hutan 6 hektar inilah terdapat 41 goa-goa besar dan kecil yang setiap goa memiliki nama yang sesuai dengan kondisi goa, seperti contoh goa landak, goa ini seperti lobang sarang landak, goa tupai seperti parit yang panjang tidak terlalu sempit.

Dari sekian banyak goa yang terkenal keindahannya ialah Goa Mata Dewa dan Goa Lepong, serta Goa Kulam. Goa-goa ini cukup membuat anda lelah berpetualang didalamnya bersama pemandu yang telah siap melayani jasa pramuwisata di Huta Sikafir.

sumber : riau.go.id

Maskot dan Logo PON XVIII Riau 2012

Arti Logo PON XVIII Riau 2012
Layar dan Gelombang
Melambangkan lambang daerah "Lancang Kuning" yang mempunyai makna:

Daerah Riau diaLayar dan Gelombangliri oleh empat sungai besar yaitu: Sungai Kampar, Sungai Rokan, Sungai Indragiri dan Sungai Siak, dimana keempat sungai tersebut merupakan sumber kehidupan yang merupakan kebesaran rakyat Riau

Lancang memberikan simbol bahwa kehidupan penuh dengan semangat yang berpacu menuju prestasi.

Gelombang laut melambangkan kedinamisan masyarakat Riau bergerak terus menerus tanpa berhenti menghantarkan kemajuan negeri.

Warna merah, kuning dan hijau melambangkan bahwa Riau mempunyai budaya yang tinggi.
Lingkaran Berkait
Melambangkan semangat sportifitas yang tinggi dalam persaudaraan menuju prestasi PON.

Huruf dan Angka
Menunjukkan penyelenggaraan PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau.



Nama Maskot
"Bujang Serindit"

Wujud Keseluruhan Maskot
Terinspirasi dari bentuk burung Serindit yang juga sudah dijadikan simbol fauna khas Riau yang melambangkan semangat, enerjik dan kontinuitas gerakan mengejar prestasi bersumber dari rasa keinginan individual untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi kelompok, daerah dan prestasi nasional secara umum.

Huruf dan Angka
Menunjukkan kegiatan PON yang ke XVIII Tahun 2012 diadakan di Provinsi Riau.

Obor dengan Api yang Berkobar Menyala
Sebagai gambaran yang lebih menjurus pada rasa semangat yang menyala-nyala, tak kunjung padam dalam lingkaran makna esensial dunia keolahragaan.

Busana Melayu yang dikenakan Burung Serindit
Simbol lokalitas budaya Riau dengan penduduknya yang berbudaya Melayu dengan penonjolan ciri khas pada busana Melayu.

Selempang Dada dengan Tulisan Pekan Olahraga Nasional XVIII
Pertanda simbol kebesaran sebagai ajang pres- tisius dalam bidang olahraga yang mengede- pankan rasa sportifitas.

Tapak (Post Stage) melingkar dengan tulisan Riau 2012
Pertanda tempat dan tahun penyelenggaraan.

PON Riau 2012

PON Riau 2012 - Pekan Olahraga Nasional (PON) Merupakan pesta olahraga Nasional yang diselenggarakan 4 (empat) tahun sekali, dan pada penyelenggaraannya merupakan pesta multi even olahraga. PON dijadikan sebagai ajang evaluasi hasil pembinaan yang dilaksanakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi bersama-sama Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga, KONI Kabupaten/Kota serta semua komponen di setiap daerah.

PON pertama dilaksanakan di kota Solo pada tanggal 8 – 12 September 1948 dijadikan sebagai sarana pemersatu bangsa melalui kegiatan olahraga. Sebagai sarana pemersatu bangsa yang merupakan salah satu tujuan pokok penyelenggaraan PON tersebut harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya dalam rangka lebih meningkatkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejalan dengan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, tujuan penyelenggaraan PON juga diharapkan untuk dapat menjaring bibit atlet potensial, yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan menuju prestasi yang lebih tinggi.

Dengan penyelenggaraan PON secara bergilir, akan tercipta dan terbentuk pemerataan pembangunan khususnya pembangunan sarana dan prasarana keolahragaan, serta sektor lain yang pada gilirannya dapat mendorong percepatan peningkatan dan pengembangan prestasi olahraga nasional dan sekaligus memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa.

Terpanggil atas peran, fungsi serta dampak positif penyelenggaraan PON dalam memajukan dan mengembangkan potensi daerah, KONI Provinsi Riau bersama Pemerintah Daerah Provinsi Riau telah mengajukan usulan sebagai calon tuan rumah penyelenggaraan PON XVIII Tahun 2012. Selain Provinsi Riau terdapat 2 (dua) provinsi lain yang mencalonkan diri kepada KONI. Melalui forum Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) yang diadakan khusus untuk memilih calon tuan rumah pada tanggal 12 Agustus 2006, Provinsi Riau terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara PON XVlll Tahun 2012, dan kemudian diajukan kepada Wakil Presiden Republik Indonesia untuk dapat diputuskan.

Sebagai penyelenggara, Provinsi Riau berupaya melakukan modernisasi pelaksanaan yang menyangkut venus, administrasi pelayanan dengan menggunakan Teknologi Informasi (IT). Modernisasi penyelenggaraan PON juga diharapkan untuk membudayakan perilaku hidup tertib dan menjaga kebersihan serta keamanan yang tercermin dalam konsep Green PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau. Green PON menyajikan program penghijauan, keindahan kota, menciptakan suasana asri dan nyaman di halaman dan lingkungan venus, hotel serta menambah kantong paru-paru kota.

Waktu Pelaksanaan

Pekan Olahraga Nasional XVII Tahun 2012 Provinsi Riau dilaksanakan selama 12 (dua belas) hari. Upacara pembukaan diadakan pada hari Minggu tanggal 9 September 2012 dan penutupan akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 September 2012.

Waktu pelaksanaan pertandingan cabang olahraga secara umum dilaksanakan selama 12 (dua belas) hari yang dimulai pada tanggal 9 September 2012 hingga selesai pada tanggal 20 September 2012. Namun, apabila diperlukan dan untuk memenuhi kebutuhan teknis pertandingan, beberapa cabang olahraga dapat dilaksanakan lebih awal sebelum hari H pembukaan PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau.

Jadwal Umum PON

Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksaanaan PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau yang terdiri dari pelaksanaan upacara dan pelaksanaan pertandingan sebagai berikut :

Tempat Pelaksanaan Upacara

Upacara Pembukaan dan Upacara Penutupan PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau dilaksanakan di Stadion Utama yang terletak di Kawasan Olahraga Universitas Riau di Pekanbaru.

Upacara Pengibaran dan Upacara Penurunan Bendera Kontingen tiap KONI Provinsi dilaksanakan di Stadion Utama yang terletak di Kawasan Olahraga Universitas Riau Pekanbaru, dan di salah satu Venus di Kabupaten/Kota lokasi PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau.

Tempat Pelaksanaan Pertandingan

Semua pertandingan cabang olahraga PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau dilaksanakan di 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di Provinsi Riau yaitu: Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Bengkalis, Dumai, Siak, Indragiri Hilir.

Cabang Olahraga Cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 39 Cabang Olahraga dan Nomor yang dipertandingkan sebanyak 555 Nomor : Jumlah medali yang diperebutkan : 555 medali emas 555 medali perak 729 medali perunggu, Kuota Atlet (6.515 atlet). Urutan Cabang Olahraga Yang Di Pertandingkan Pada PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau


  1. Aquatic (Renang Prestasi,Loncat Indah, Renang Indah, Polo Air)
  2. Anggar
  3. Angkat Besi, Angkat Bera, Bina Raga
  4. Atletik
  5. Balap Sepeda
  6. Base Ball, Soft Ball
  7. Bola Basket
  8. Billiar
  9. Bowling
  10. Bulu Tangkis
  11. Catur
  12. Dayung (Kano, Kayak,Dragon boat)
  13. Golf
  14. Gulat
  15. Judo
  16. Karate
  17. Layar
  18. Menembak
  19. Panahan
  20. Selam (Kolam, Laut)
  21. Senam (Artistik, Campuran)
  22. Sepak Bola
  23. Futsal
  24. Squash
  25. Pencak Silat
  26. Sepak Takraw
  27. Taekwondo
  28. Tenis
  29. Tenis Meja
  30. Tinju
  31. Bola Voli (Indor, Pantai)
  32. Wushu
  33. Aerosport (Aeromodeling, Gantole, Paralayang, Terbang Layang, Terjun Payung)
  34. Balap Motor
  35. Bridge
  36. Kempo
  37. Panjat Tebing
  38. Sepatu Roda
  39. Ski Air
  40. Tarung Derajat
sumber : ponriau2012.com

Jumat, 13 Januari 2012

Gunung Djadi Gunung Pertama di Riau

Gunung Djadi Gunung Pertama di Riau yang berhasil ditemukan oleh beberapa tim diantaranya River Defender, Brimapala Sungkai, Telapak BT Riau, Yayasan Mitra Insani dan Gurindam12. Gunung ini memiliki pesona dan keindahan alam yang luar biasa. Gunung dengan ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut itu mempunyai potensi wisata alam yang menarik. Gunung ini Tepatnya berada di Kecamatan Kampar Kiri di kawasan Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Baling. Gunung Djadi sudah tidak aktif lagi. Dan kondisinya memang belum terjamah. Karena masih perawan, akses ke puncak gunung sangat sulit. Dibutuhkan waktu sekitar 5 hari mencapai puncak gunung.

berikut beberapa Foto Gunung Djadi Gunung Pertama di Riau




Gunung Djadi Gunung Pertama di Riau - Riau yang dulunya dikenal sebagai Negeri yang tidak ada Gunung sekarang sudah mulai dikenal negeri yang baru memiliki Gunung yaitu Gunung Djadi. Mudah - mudahan pemerintah cepat tanggap dan menjadikan daerah Gunung Djadi ini sebagai daerah potensi wisata Kabupaten Kampar.

Sumber :
Vivanews
Riau Daily Photo

Kabupaten Kampar

Negeri Serambi Mekkah
Kabupaten Kampar adalah salah satu kabupaten di provinsi Riau, Indonesia.Kabupaten Kampar beribukota di Bangkinang.

Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928 Ha merupakan daerah yang terletak antara 01000’40” Lintang Utara sampai 00027’00” Lintang Selatan dan 100028’30” – 101014’30” Bujur Timur.

Di segi pariwisata Kabupaten Kampar juga tidak kalah dengan daerah-daerah lainnya, seperti Candi MUARA TAKUS yang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya, namun untuk saat ini Pemda Kampar belum memaksimalkan pengelolaannya menjadi tujuan wisatawan, mandi "balimau bakasai" tradisi ini adalah mandi membersihkan diri di Sungai Kampar untuk menyambut bulan suci Ramadhan. "Ma'awuo ikan" ini adalah menangkap ikan secara bersama-sama (ikan larangan) setahun sekali, ini berada di danau Bokuok (Kecamatan Tambang) dan Sungai Subayang di Desa Domo (Kecamatan Kampar Kiri Hulu).

Di samping julukan BUMI SARIMADU Kabupaten Kampar juga terkenal dengan julukan SERAMBI MEKKAH di provinsi Riau, ini disebabkan masyarakatnya yang sebagian besar beragama Islam (etnis ocu), demikian juga dengan pakaian yang sehari-hari yang dipakai bernuansa muslim.

Kabupaten Kampar juga memiliki sosok pejuang di zaman kolonial Belanda yang terkenal yakni Datuk Tabano dan Datuk Panglima Khatib.

Rabu, 30 November 2011

Kabupaten Indragiri Hilir

Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hilir merupakan kabupaten yang terletak di provinsi Riau dan merupakan pemekaran dari kabupaten Indragiri.Kabupaten Indragiri Hilir memiliki motto: "Berlayar sampai ke pulau,berjalan sampai ke batas". Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) beribu kota di Tembilahan. Indragiri Hilir yang merupakan Kabupaten asal Gubernur Riau saat ini, Rusli Zainal (2008-2012) berdiri pada tanggal 20 November 1965, dan saat ini dihuni sekitar 624.450 jiwa.

Suku-suku bangsa yang tinggal di Inhil yang beragam, terhitung: Suku Banjar, Melayu, Bugis, Jawa, Tiong Hoa dll. dengan agama yang mendominasi adalah Islam, serta diikuti oleh Budha dan Kristen.

Sejarah Kabupaten Indragiri Hilir (inhil) Periode Sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia

Kerajaan Keritang
Kerajaan Keritang berdiri sekitar awal abad ke-6 di Kecamatan Keritang sekarang. Seni budayanya dipengaruhi oleh Hindu, terlihat pada arsitektur istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh.

Kerajaan Kemuning
Kerajaan Kemuning didirikan oleh raja Singapura ke-V, Raja Sampu atau Raja Iskandarsyah Zulkarnain atau Prameswara. Tahun 1231 diangkat seorang raja muda yang bergelar Datuk Setiadiraja. Letak kerajaan ini diperkirakan berada di Desa Kemuning Tua dan Desa Kemuning Muda. Bukti peninggalan kerajaan berupa selembar besluit dengan cap stempel kerajaan, bendera dan pedang kerajaan.

Kerajaan Batin Enam Suku
Pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian utara, yaitu di daerah Gaung Anak Serka, Batang Tuaka, Mandah dan Guntung dikuasai oleh raja-raja kecil bekas penguasa kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut.
Diantaranya terdapat Enam Batin (Kepala Suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Nan Enam Suku, yakni:


  1. Suku Raja Asal di daerah Gaung.
  2. Suku Raja Rubiah di daerah Gaung.
  3. Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka.
  4. Suku Raja Mafait di daerah Guntung.
  5. Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah.
  6. Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka


Kerajaan Indragiri
Kerajaan Indragiri berdiri sekitar tahun 1298, raja pertama bergelar Raja Merlang I berkedudukan di Malaka. Penggantinya Raja Narasinga I dan Raja Merlang II juga di Malaka. Untuk urusan harian dilaksanakan oleh Datuk Patih atau Perdana Menteri. Pada tahun 1473, Raja Narasinga II, bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV) menetap di ibu kota kerajaan di Pekan Tua sekarang.

Pada 1815, Sultan Ibrahim memindahkan ibu kota kerajaan ke Rengat. Masa pemerintahannya, Belanda mulai campur tangan dengan mengangkat Sultan Muda, berkedudukan di Peranap dengan batas wilayah ke Hilir sampai dengan batas Japura. Pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah orang-orang suku Banjar dan suku Bugis ke Indragiri Hilir akibat kurang amannya daerah asal mereka. Khusus suku Banjar, akibat Kerajaan Banjar dihapus oleh Gubernement pada 1859 sehingga terjadi perangan sampai tahun 1963.

Sejarah Kabupaten Indragiri Hilir (inhil) Periode setelah berdirinya Indonesia

Pada awal kemerdekaan Indonesia, Indragiri (Hulu dan Hilir) masih satu kesatuan kabupaten. Indragiri terdiri atas 3 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Kuantan Singingi beribu kota Teluk Kuantan, Kewedanaan Indragiri Hulu beribu kota Rengat dan Kewedanaan Indragiri Hilir beribu kota Tembilahan.

Pemekaran Kabupaten Indragiri
Masyarakat Indragiri Hilir memohon kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Riau, agar Indragiri Hilir dimekarkan menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II berdiri sendiri (otonom). Setelah melalui penelitian, oleh Gubernur dan Departemen Dalam Negeri, pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau (Propinsi Riau) tertanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir.

Pada 14 Juni 1965 keluarkanlah Undang-undang nomor 6 tahun 1965 Lembaran Negara Republik Indonesia no. 49, Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir resmi menjadi sebuah Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (sekarang Kabupaten Indragiri Hilir) sebagai salah satu Kabupaten di Riau terhitung tanggal 20 November 1965.

Kabupaten Siak Sri Indrapura

Kabupaten Siak merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Riau. Kabupaten ini terkenal dengan sebuah Kerajaan Siak Sri Indrapura yang merupakan kerajaan melayu terbesar di Indonesia. Kabupaten Ini juga dikenal sebagai kota Industrinya Riau.

Geografi

Kabupaten Siak Sri Indrapura
Secara geografis Kabupaten Siak terletak pada koordinat 10 16’ 30” — 00 20’ 49” Lintang Selatan dan 1000 54’ 21” 102° 10’ 59” Bujur Timur. Secara fisik geografls memiliki kawasan pesisir pantai yang berhampiran dengan sejumlah negara tetangga dan masuk kedalam daerah segitiga pettumbuhan (growth triangle) Indonesia - Malaysia - Singapura.

Bentang alam Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian Timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Pada umumnya struktur tanah terdiri dan tanah podsolik merah kuning dan batuan dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Lahan semacam ini subur untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan perikanan. Daerah mi beriklim tropis dengan suhu udara antara 25° -- 32° Celsius, dengan kelembaban dan curah hujan cukup tinggi.

Selain dikenal dengan Sungai Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga terdapat banyak tasik atau danau yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Sungai Siak sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di tanah air, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, terutama sebagai sarana transportasi dan perhubungan. Namun potensi banjir diperkirakan juga terdapat pada daerah sepanjang Sungai Siak, karena morfologinya relatif datar.

Selain Sungai Siak, daerah ini juga dialiri sungai-sungai lain, yaitu: Sungai Mandau, Sungai Gasib, Sungai Apit, Sungai Tengah, Sungai Rawa, Sungai Buantan, Sungai Limau, dan Sungai Bayam. Sedangkan danau-danau yang tersebar di daerah ini adalah: Danau Ketialau, Danau Air Hitam, Danau Besi, Danau Tembatu Sonsang, Danau Pulau Besar, Danau Zamrud, Danau Pulau Bawah, Danau Pulau Atas dan Tasik Rawa.

Berdasarkan perhitungan sikius hidrologi, 15% surplus air dan curah hujan rata-rata bulanan menjadi aliran permukaan, maka memungkinkan terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan basah. Dan analisis data curah hujan diketahui bahwa bulan basah berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember, sedangkan bulan kering pada bulan Juni hingga Agustus. Distribusi curah hujan semakin meninggi ke arah Pegunungan Bukit Barisan di bagian barat wilayah Propinsi Riau.

Kabupaten Bengkalis

Lambang Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Bengkalis sebuah negeri yang memiliki semboyan "kota Terbuk negeri junjungan" yang juga merupakan Kabupaten Terkaya di Pulau Sumatra dan No.2 Nasional. kabupaten yang terletak di Provinsi Riau, Indonesia. Wilayahnya terdiri dari daratan bagian timur pulau Sumatera dan wilayah kepulauan, dengan luas adalah 11.481,77 km². Ibukota kabupaten ini berada di Bengkalis tepatnya berada di Pulau Bengkalis yang terpisah dari Pulau Sumatera. Pulau Bengkalis sendiri berada tepat di muara sungai Siak, sehingga dikatakan bahwa pulau Bengkalis adalah delta sungai Siak. Kota terbesar di kabupaten ini adalah kota Duri di kecamatan Mandau.


Penghasilan terbesar Kabupaten Bengkalis adalah minyak bumi yang menjadi sumber terbesar APBD-nya bersama dengan gas.

Kabupaten Bengkalis mempunyai letak yang sangat strategis, karena dilalui oleh jalur perkapalan internasional menuju ke Selat Malaka. Bengkalis juga termasuk dalam salah satu program Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle (IMS-GT) dan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT).


Peta Kabupaten Bengkalis



Kondisi Geografis


Bengkalis merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 1-6,1 m dari permukaan laut. Sebagian besar merupakan tanah organosol, yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik. Di daerah ini juga terdapat beberapa sungai, tasik (danau) serta 24 Pulau besar dan kecil. Beberapa di antara pulau besar itu adalah Pulau Rupat (1.524,84 km²) dan Pulau Bengkalis (938,40 km²).

Pembagian Administratif


Secara Administrasi Pemerintah, Kabupaten Bengkalis terbagi dalam 8 Kecamatan, 20 Kelurahan, 83 Desa dengan luas wilayah 11.481,77 km². Tercatat jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis 690.366 jiwa dengan sifatnya yang heterogen, mayoritas penduduknya adalah penganut agama Islam. Disamping suku Melayu yang merupakan mayoritas penduduk, juga terdapat suku-suku lainnya seperti : suku Minang, suku Jawa, suku Bugis, suku Batak, etnis Tionghoa dan sebagainya. Bengkalis sebagai ibu kota kabupaten dikenal juga dengan julukan Kota Terubuk, karena daerah ini adalah penghasil telur ikan Terubuk yang sangat disukai masyarakat karena rasanya yang amat lezat dan tentu saja menyebabkan harga telur ikan Terubuk menjadi amat mahal. Kota lainnya adalah Duri sebagai daerah penghasil minyak.

Pariwisata

Di Kabupaten Bengkalis banyak sekali daerah potensi wisatanya diantaranya sebagai berikut :
  1. Pantai Pasir Panjang di Pulau Rupat
  2. Pantai Selat Baru
  3. Hutan Lindung dan Pusat Pelatihan Gajah

Senin, 21 November 2011

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau

" Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk-produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau "

Fakultas Sains dan Teknologi merupakan salah satu dari 8 fakultas yang ada di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pada fakultas ini terdapat 5 Jurusan diantaranya Sistem Informasi, Teknik Informatika, Matematika Terapan, Teknik Elektro dan Teknik Industri. Fakultas Sains dan Teknologi ini Berada di Kampus Panam Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau tepatnya di Jl. HR. Subrantas km 15 Panam Pekanbaru. Fakultas Sains dan Teknologi Sudah berdiri sejak 9 tahun yang lalu sebelum terjadinya pergantian nama dari Institut Agama Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau


Adapun Visi dan Misi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau adalah :

VISI
Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terbaik dalam bidang kajian Sains dan Teknologi di kawasan Asia Tenggara yang berlandaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Iman dan Takwa (IMTAK) sebagai pilar peradaban pada tahun 2013.

MISI
  1. Menghasilkan SDM yang berwawasan dan profesional dalam bidang sains dan teknologi yang terpadu dengan nilai keislaman.
  2. Menghasilkan penelitian keilmuan Sains dan Teknologi yang terdepan di Asia Tenggara.
  3. Memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik pada masyarakat dan industri di bidang Sains dan Teknologi.


Dari Visi dan Misinya diharapkan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk-produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau. Dengan budaya dan pariwisata Riau yang sangat komplek dan tersebar di seluruh kabupaten dan Kota di provinsi riau.

Berikut ini beberapa Pariwisata dan Budaya Unggulan dari provinsi Riau yang patut kita banggakan.
  1. Event Nasional Pacu Jalur di kabupaten Kuantan Singingi
  2. Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir
  3. Tradisi Lampu Colok di Kabupaten Bengkalis
  4. Tradisi Pengantin Sahur di Kabupaten Indragiri Hilir
  5. Musium Kupu - Kupu di Kabupaten Rokan Hulu,
  6. Danau Raja di Kabuputen Indragiri Hulu.
  7. Taman Rekreasi Alam Mayang di Kota Pekanbaru
serta berikut ini beberapa Usaha Kecil dan Menengah yang ada di Provinsi Riau
  1. Industri Kerupuk Sagu di Desa Kari di Kabupaten Kuantan Singingi
  2. Dodol Nenas di Kota Pekanbaru
  3. Roti Bobo di Kota Pekanbaru
dari Budaya dan Pariwisata yang ada serta UKM yang ada di Provinsi Riau tentunya sudah saatnya Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau turut memperkenalkan pariwisata dan budaya serta produk-produk unggulan UMKM maupun Home Industri lokal di Riau.


Rabu, 09 November 2011

Kabupaten Indragiri Hulu

Kabupaten Indragiri Hulu adalah salahsatu daerah yang mempunyai potensi sumber daya minyak dan gas bumi di Provinsi Riau. Dalam beberapa dekade terakhir daerah ini mengalami perubahan yang signifikan untuk menjadi sebuah daerah sentra baru bagi pengembangan sektor perkebunan dan pertanian.

Letak dan Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu Meliputi 8.198.26 Km2 (819.826,0 Ha) yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, rawa-rawa dengan ketinggian 5-100 m di atas permukaan laut.

Kabupaten Indragiri Hulu terletak pada :

· 00 15’ Lintang Utara
· 10 5’ Lintang Selatan
· 1010 10’ Bujur Timur
· 1020 48’ Bujur Timur



Batas Wilayah

Kabupaten Indragiri Hulu berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Pelalawan
2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tebo (Propinsi Jambi)
3. Sebelah Barat dengan Kabupaten Kuantan Singingi
4. Sebelah Timur dengan Kabupaten Indragiri Hilir


Ibu Kota Kabupaten ini adalah Kota Rengat tetapi aktifitas administrasi berlangsung di Pematang Reba dengan jarak 18 km dari Kota Rengat. kabupaten ini dibagi kedalam 14 daerah kecamatan, 154 desa dan 11 kelurahan.

Hingga tahun 2006 populasi penduduk tercatat sebanyak 295.291 jiwa engan rata-rata keadatan penduduk 38.47 jiwa/km². Penduduknya terdiri atas suku Melayu sebagai kelompok mayoritas, Jawa, Minang, Batak dan keturunan Cina. Sebagian besar penduduk beragama Islam dan sebagian kecil Protestan, Katolik, Budha dan penganut Animisme.

Sektor yang paling menyerap tenaga kerja adalah pertanian, kehutanan, perikanan dan peternakan 67,77%, perdagangan 2.43%, industri 12,54% dan sektor lainnya adalah 17,29%.

Sekilas pandang tentang fasilitas dan infrastruktur yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu saat ini meliputi jaringan jalan dengan panjang 1.590,62 km, Pelabuhan Sungai di Kecamatan Kuala Cenaku, 21 km dari Rengat, dapat menampung kapal dengan 1,500 dwt, lapangan terbang darurat di Japura yang hanya dapat menampung pesawat terbang ukuran kecil seperti F-27, DHN-7 dan C-160. Menurut rencana di masa depan. Lapangan terbang ini diharapkan dapat diperluas agar mampu menampung pesawat terbang ukuran besar.

Fasilitas dan infrastruktur lain yang telah ada saat ini antara lain listrik dengan kapasitas 33.726 KWH disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (tenaga diesel), air bersih, jasa Pos, jaringan telepon, Perbankan (Bank Nasional dan Lokal), fasilitas kesehatan dan beberapa fasilitas akomodasi (hotel berbintang dan non bintang) yang tersebar di beberapa kota seperti Rengat, Rengat Barat, Air Molek, Siberida dab Peranap.

Kota Pekanbaru


Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Pekanbaru memiliki luas wilayah sekitar 632,26 km², dengan penduduk berjumlah 897.767 (Sensus 2010). Sebagai kota perdagangan dan jasa, Pekanbaru dapat dijangkau melalui Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, terminal antar kota dan antar provinsi Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku.

Sejarah

Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman Riau dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Riau pedalaman seperti pedagang Kampar, pedagang Siak, Rokan Hulu, Kuantan Singingi ,dan pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat pemukiman yang ramai. Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.

Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Namun pada tahun 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru dan berstatus landschap sampai tahun 1940. Kemudian menjadi ibukota Onderafdeling Kampar Kiri sampai tahun 1942.

Setelah pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung. Kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1948, ditetapkan kabupaten Kampar dan kota Pekanbaru diberikan status kota kecil, dan menjadi kota praja setelah keluarnya Undang-undang nomor 1 tahun 1957. Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Kepmendagri nomor Desember 52/I/44-25 sebelumnya yang menjadi ibu kota adalah Tanjung Pinang (kini menjadi ibu kota provinsi Kepulauan Riau).

Geografi

Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi. Kota ini dibelah oleh sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34.1 °C hingga 35.6 °C, dan suhu minimum antara 20.2 °C hingga 23.0 °C.

Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km² yang kemudian bertambah menjadi 62.96 km² dengan 2 kecamatan yaitu kecamatan Senapelan dan kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 kecamatan, dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km². Kemudian pada tahun 2003 jumlah kecamatan dimekarkan menjadi 12 kecamatan.

Kabupaten Kuantan Singingi

Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Kabupaten Kuansing disebut pula dengan rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau (Rantau nan Tigo Jurai). Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing menggunakan adat istiadat serta bahasa Minangkabau. Kabupaten ini berada di bagian barat daya Propinsi Riau dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu.

Topografi

Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan berbukit dengan kecenderungan 5–300. Dataran tinggi berbukit mencapai ketinggian 400-800 m di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan.

Terdapat dua sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Peranan sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk mengahasilkan suplai listrik tenaga air. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti.

Demografi

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kuansing sebanyak 291.044 jiwa.Mayoritas dari mereka adalah Suku Minangkabau, diikuti oleh Suku Melayu, serta para transmigran asal Jawa. Mata pencarian utama penduduk di daerah ini sebagian besar bertani, sementara yang lainnya bekerja pada bidang jasa, perdagangan, dan pegawai negeri.

Transportasi

Untuk membuka keterisolasian dan mengembangkan bagian selatan, kabupaten ini pada awal tahun fiskal 2000 telah membuat jalan raya untuk lintas selatan, sementara jalan yang lama sepanjang 166,5 km diperbaiki. Saat ini beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten ini sudah dilalui oleh berbagai kendaraan. Jalan yang dilalui adalah 1.998,26 km. Taluk Kuantan sebagai ibu kota kabupaten dilalui oleh jalur barat Trans-Sumatra yang menghubungkan Jawa dengan kota lainnya di Sumatera, seperti Padang, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Medan dan Banda Aceh. Transportasi sungai yang menggunakan Sungai Kuantan sangat membantu untuk perjalanan domestik, khususnya untuk desa-desa terpencil yang ada di tepian sungai.

Listrik

Pembangkit listrik yang sudah ada saat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas total 4,180 MW. Selain itu di Lubuk Ambacang terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu untuk mencukupi kebutuhan listrik di kabupaten ini, namun sampai saat ini belum terealisasi dan masih menjadi wacana.

Telekomunikasi

Layanan PT. Pos Indonesia sudah mencakup ke seluruh bagian daerah yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Penduduk juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon, juga dengan pengembangan teknologi selular, sekarang hampir semua layanan telekomunikasi selular dapat diakses di seluruh daerah di Kuantan Singingi.

Air Bersih

PDAM telah beroperasi di Teluk Kuantan, Lubuk Jambi, Benai, Pangean, Basrah dan Cerenti. Namun begitu, kebanyakan penduduknya tetap menggunakan air dari sumur dan Sungai Kuantan untuk kegiatan rumah tangga.

Fasilitas Lainnya

Sedikitnya terdapat 3 Bank komersial yang melayani aktivitas bisnis dan perdagangan di kabupaten ini, yaitu: Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Pembangunan Daerah Riau. Namun sekarang sudah mulai bermunculan banyak cabang Bank dari Pekanbaru, seperti Bank Mandiri dan sebagainya.

Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi secara kontinu membangun infrastruktur dan fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan. Saat ini terdapat Rumah Sakit Umum, Pusat Kesehatan Masyarakat (11) dan Pusat Pelayanan Terpadu (60).


Selasa, 08 November 2011

Budaya dan Pariwisata Riau

Blog Budaya dan Pariwisata Riau merupakan sebuah blog yang memberikan informasi tentang budaya dan pariwisata yang ada di Provinsi Riau. Beragam sekali budaya dan pariwisata yang ada di Provinsi Riau, disetiap kabupaten memiliki ciri khas budaya dan pariwisatanya masing - masing.
 



Berikut Kabupaten yang ada di Provinsi Riau :
  1. Kota Pekanbaru
  2. Kota Dumai
  3. Kabupaten Kampar
  4. Kabupaten Indragiri Hilir
  5. Kabupaten Indragiri Hulu
  6. Kabupaten Kuantan Singingi
  7. Kabupaten Siak
  8. Kabupaten Bengkalis
  9. Kabupaten Rokan Hulu
  10. Kabupaten Rokan Hilir
  11. Kabupaten Kepulauan Meranti
  12. Kabupaten Pelalawan
Dari semua kabupaten yang ada di Provinsi Riau ini masing - masing kabupaten/kota memiliki ciri khas dan keunikannya masing - masing.