Dengan meningkatnya pertumbuhan pariwisata di dunia tentunya akan meningkatkan persaingan bagi penyedia layanan wisata di seluruh dunia. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata di dunia yang diminati wisatawan. Hal ini disebabkan karena Bali memiliki daya tarik alam dan budaya Bali. Gunung, lembah,ngarai dan sungai mengukir keindahan alam Pulau Bali yang mengagumkan. Namun demikian satu hal strategis yang menjadikan Bali ‘berbeda’ dari destinasi wisata lainnya di seluruh dunia adalah kebudayaan Bali. Kebudayaan Bali meliputi tujuh (9) S, yakni :Subak, Sanggah, Seni, Sesajen, Sesana, Semita, Sime, Sekehe dan Sradaha. Kebudayaan Bali ini lah yang tidak dapat ditiru oleh daerah tujuan wisata lainnya diseluruh dunia.
Jika dilihat perkembangan asset budaya dan pariwisata Bali, dapat dibedakan dalam lima tahap, yaitu :
- Fase warisan budaya (masa pembentukan aset pariwisata Bali/Bali Age), ditandai dengan peninggalan sejarah berupa pura-pura oleh Rsi Markandya, dilanjutkan oleh Mpu Kuturan (kayangan tiga, kayangan jagat samuan tiga), kemudian Mpu wijaksara dan Mpu Kasogatan yang menyebarkan tradisi majapahit. Pada 1450-1480, Dang Hyang Nirartha dengan padmasana dan pemberdayaan pura-pura di pesisir.
- Fase penemuan, ditandai dengan dikenalkannya Bali oleh Prof.Goris di manca negara.
- Fase kelahiran, pada 1963 ditandai dengan berdirinya Hotel Bali Beach, dilaksanakannya Pesta Kesenian Bali dan konfrensi Pata.
- Fase perkembangan,
- 1971 s/d 1981 pengembangan kawasan Nusa Dua
- 1981 s/d 1991 investasi hotel-hotel di Nusa Dua tahap I
- 1991 s/d 2001 pengembangan kawasan candi dasa, lovina, ubud, legian dan canggu
- 2001 s/d 2009 investasi kawasan Nusa Dua tahap 2
5.Fase declain, masa dimana terjadi kriminalitas (teror), perusakan dan pencemaran.
0 komentar
Posting Komentar