Kamis, 07 Januari 2010
Rekor MURI - Widyatama Berpagar Buku
Bandung, Minggu (3/1) – "Rekor MURI - Widyatama Berpagar Buku"... Sebanyak kurang lebih 20.600 buah buku memagari kawasan Universitas Widyatama Bandung yang di susun diatas rak sepanjang 500 meter. Acara ini sekaligus menciptakan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia).
Senangnya bisa menjadi salah satu panitia penyusun buku
Penyusunan buku tersebut melibatkan 350 orang karyawan, mahasiswa, dosen dan alumni Universitas Widyatama Kota Bandung. Waktu yang di butuhkan untuk menyusun buku tersebut adalah 8 menit 37 detik. Disini bukan kecepatan waktu yang dihitung, melainkan ketepatan waktunya, karena pihak panitia memang sengaja menargetkan waktu 8 menit 37 detik untuk memperingati Ulang Tahun Universitas Widyatama yang ke-8 dan Ulang Tahun Yayasan Widyatama yang ke-37.
Para Peserta sedang menuliskan pesan dan kesan mereka di spanduk yang membentang di sepanjang rak buku
Pada acara itu hadir juga istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetyani Heryawan, Rektor Universitas Widyatama Mame S Sutoko serta sejumlah pejabat dan civitas akademika Universitas Widyatama yang beralamat di Jalan Cikutra 204 Kota Bandung itu.
“Kegiatan ini ‘Widyatama Berpagar Buku’ ini untuk mendorong dan mengkampanyekan minat membaca buku di masyarakat,” kata Ketua Panitia Widyatama Berpagar Buku Riera Oktarina.
Kesenian barongsay dari mahasiswa sebagai salah satu hiburannya.
Diantara 20.600 jilid buku yang ditempatkan pada rak yang terbuat dari bambu dengan panjang dua meter itu merupakan kumpulan buku baru dan bekas sumbangan mahasiswa, karyawan, penerbit dan alumni Universitas Widyatama. Namun dari sekian banyak buku itu, sebanyak dua judul (2000 eksemplar) merupakan karya tulisan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan , Fredy Numberi yang saat ini Menteri Perhubungan. Dua jilid buku itu antara lain berjudul “Keajaiban Pulau Owi, Mutiara Terpendam di Wilayah Papua” serta “Perubahan Iklim Implikasinya terhadap Kehidupan di Laut”.
“Kegiatan ini diharapkan memberi inspirasi kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk gemar membaca untuk menambah pengetahuan,” kata Riena. Sementara itu Istri Gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan mengimbau masyarakat untuk gemar membaca buku.
“Buku adalah gudang ilmu, masyarakat harus terbiasa dan suka membaca buku untuk meningkatkan pengetahuan. Buku adalah teman belajar dan memberikan inspirasi. Selain dari buku teks juga membaca bisa lewat buku elektronik di internet,” kata Netty Heryawan menambahkan.
Rienna sebagai ketua panitia menyampaikan pidato didepan para peserta
Rencananya, kata Rienna, buku-buku tersebut akan disumbangkan kepada masyarakat di sekitar kampus serta kawasan terpencil. “Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap kampanye books for all,” kata Rienna dalam sambutannya.
Menurut Rienna, tingkat minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan minat baca bangsa lain. Hal itu diperkuat oleh laporan UNDP tahun 2003 yang menyatakan, indeks pembangunan manusia berdasarkan angka buta aksara, posisi Indonesia berada pada urutan 112 dari 174.
Manajer MURI J Ngadri mengatakan, tercatatnya Widyatama dalam rekor MURI karena kegiatan penyusunan buku tersebut merupakan yang pertama. Selama ini, kata Ngadri, belum pernah ada kegiatan yang sama dilakukan kampus lain. “Kalau pun ada, dalam kapasitas di perpustakaan. Tapi kalau yang terpanjang belum pernah,” kata Ngadri kepada wartawan.
0 komentar
Posting Komentar